Panja Hambalang Panggil Menteri PU
05-06-2012 /
KOMISI X
Anggota DPR Deddy Gumelar (F-PDIP) mengatakan, Panja Hambalang akan segera memanggil Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto terkait amblasnya proyek Hambalang.
"Kita akan mempertanyakan kepada Kementerian Pekerjaan Umum terkait rekomendasi pembangunan Proyek Hambalang ini, karena pada jaman Menpora Lama Adhyaksa Daud pembangunan proyek tidak boleh bangunan besar karena kondisi tanah itu labil,mengapa sekarang diberikan ijin pembangunan gedung yang lebih besar," ujarnya di Gedung DPR, Selasa, (5/6).
Menurut Deddy, setelah pembahasan anggaran Kemenpora, Panja Hambalang akan segera bekerja mempertanyakan persoalan Hambalang ini kepada pihak terkait.
Deddy menegaskan, Komisi X DPR tidak pernah dikonsultasikan terkait anggaran proyek Hambalang yang multi years. karena memang yang diusulkan oleh Kementerian itu selalu anggaran tahun tunggal atau single years. "Memang Perpres boleh saja tanpa sepengetahuan DPR akan tetapi bila akumulasi anggaran sebesar Rp. 1.2 Triliun masa DPR tidak tahu karena memang yang memiliki hak dan menetapkan budget itu adalah DPR," ujarnya.
Menurutnya, kalau kita merujuk UU Keuangan Negara itu merupakan anggaran single years karena kita tidak mungkin membiayai anggaran untuk 2 tahun kedepan yang belum pasti."Seharusnya memang perlu kordinasi jika terkait anggaran karena memang hak budget itu berada di DPR," paparnya.
Deddy menambahkan, sejak 6 Februari 2012 lalu Panja Hambalang sudah terbentuk dan sudah bekerja cepat memanggil pihak yang terkait proyek Hambalang. "Karena munculnya anggaran multi years ini menimbulkan pertanyaan, langkahnya yaitu kita meminta BPK mengaudit anggaran sebesar Rp. 675 Miliar, setelah muncul hasilnya kita akan segera dalami," katanya.
Dia mengatakan, pada Februari atau Maret lalu, DPR sudah mengundang kontraktor dan konsultan perencana dan mereka menjawab bahwa proyek tersebut layak secara teknis namun faktanya amblas. "karena itu secara teknis pernyataan itu sudah tidak akurat lagi dan akan kita pertanyakan kembali," tegasnya. (si)/foto:iwan armanias/parle.